Kamis, 30 Oktober 2008

Fenomena Alam Semesta : Siapa Sang Pencipta?

Fenomena Alam Semesta : Siapa Sang Pencipta?

Topik tentang Siapa Sang Pencipta seolah mendapatkan jawaban saat aku mengikuti salah satu sesi ESQ tahun lalu,

Dalam sesi itu, sang trainer Arief Rachman bercerita secara kronologis ditunjang data-data ilmiah, catatan sejarah dan ayat-ayat suci Al Qur’an yang mampu mengguncangkan hatiku dan menguak cakrawala berpikirku tentang betapa luar biasanya Allah itu. Subhanallah!!!

Fenomena Alam Semesta: Siapa Sang Pencipta?

Sebelum Copernicus mati dengan tragis akibat buah pemikirannya Heliosentris, gereja mengadopsi pemikiran Geosentris dari Platolomeus, yang menganggap bumi sebagai pusat peredaran benda langit. Lalu, beberapa ratus abad yang lalu Rasulullah menyampaikan wahyuNya yang mengungkap rahasia penciptaan alam semesta. Terbayang, betapa beliau dipandang seperti orang gila oleh lingkungannya yang jahiliyah. Seorang visionari pilihan Allah SWT.

Setelah beratus-ratus abad berlalu,…semua yang diungkapkan dalam ayat-ayatNya mampu dibuktikan secara visual dan ilmiah melalui pengembangan dan penjelajahan lewat teleskop dan segala perangkat observasi astronomi yang lebih canggih. Kenyataan bahwa tata surya kita dengan matahari sebagai pusat revolusinya hanyalah satu dari 100 milyar sistem tata surya serupa! Bahkan Galaxy Bima Sakti tempat tata surya kita hanyalah serupa piring super mungil yang mengapung di gelap gulita angkasa raya. Bagaimanakah juga bumi, tempat kita berdomisili dibandingkan dengan semesta alam itu, perumpamaan bagaikan sebutir pasir dibanding seluruh gurun, atau bagaikan setetes air yang menempel dijemari saat kita mencelupkannya di laut dibandingkan seluruh samudera itu sendiri, perumpamaan ini belumlah mencukupi. Teleskop yang lebih canggih dengan daya tangkap lebih kuat dan lebih jauh ditambah dengan perhitungan-perhitungan fisika astronomi menyajikan kepada kita gambaran semesta yang maha raksasa ini.

Lalu sebesar apakah sebenarnya raksasa alam semesta kita ini? Mari kita bandingkan dengan bumi, diameter bumi hanya kira-kira 12.500 km! Bandingkan dengan pulau Java yang membentang sepanjang hanya 1000 km. Dengan pesawat kecil saja bisa ditempuh kurang dari 2 jam dari ujung ke ujung. Diameter bumi kita hanya 12.5 kali panjang pulau Java! Bila seberkas sinar harus melintasi jarak sepanjang diameter itu, hanya diperlukan waktu kira-kira seperdua puluh lima detik, jadi satu detik sinar dapat melintasi diameter bumi sebanyak 25 kali, sebab kecepatan cahaya adalah 300.000 km/detik.

Jarak bumi ke matahari hanya 9 menit cahaya.

Jarak matahari ke planet terluar sistem tata surya matahari kita, Pluto, adalah 5,5 jam cahaya.

Diameter galaksi Bima Sakti adalah 100.000 tahun cahaya.

Jarak benda terjauh dari bumi yang dapat terdeteksi hasil observasi saat ini?…….Milyaran tahun cahaya!

Mawar

Membuktikan bahwa visual "mawar merah" laksana kilatan minyak yang tersurat di Al Qur’an yang baru tertangkap oleh teleskop Hubble pada masa kita ini, berarti gambaran kejadian milyaran tahun yang lalu, jauh sebelum munculnya "manusia pertama". Subhanallah….!

Maka Nikmat mana yang hendak Engkau dustakan, hai kau umat manusia? Astagfirullah,…

Banyak hal dalam Al Qur’an yang menjawab pertanyaan-pertanyaan ilmiah mengenai penciptaan serta pemusnahan alam semesta.

"Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah satu yang padu, kemudian Kami (Allah) pisahkan keduanya, dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka tidak juga beriman? (QS Al-Anbiya’ 21: 30).

"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (kekuatan) Kami, dan sesungguhnya Kamilah yang meluaskannya." (QS Adz Dzariyat : 47)

Hingga kini bumi kita hanya bagian luarnya/keraknya saja yang padat. Sedangkan di dalam kerak bumi masih bersifat cair. Setelah proses pendinginan yang sangat lama ini, ratusan juta tahun, mulailah beberapa materi kehidupan, tumbuhan, binatang dalam bentuknya yang paling sederhana mulai muncul dari formula Allah yaitu air. Dari ketiadaan, hingga adanya satu massa materi yang memiliki kepadatan maha padat kemudian meledak serupa dengan proses ledakan nuklir (Big Bang Theory). Hingga kini ledakan itu terus berjalan, dan seperti diketahui para saintis pun mengakui bahwa alam kita ini tetap dalam proses mengembang. Di inisiatif oleh Sthephen Hawking tentang Extended Universe yang menyatakan bahwa alam semesta ini apabila diumpamakan sebuah balon ditiup, dan balon tersebut memiliki kemampuan mengembang yang tidak terbatas. Alam semesta kita ini pun dalam keadaan proses demikian. Belum berhenti. Masih terus diperluas oleh Nya.

QS Ali-’Imran 3 : 190-191: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi ulil albab. Yaitu mereka yang berzikir (mengingat) Allah sambil berdiri, atau duduk atau berbaring, dan mereka yang berpikir tentang kejadian langit dan bumi …

Maka Maha Benar, Maha Esa Allah-ku yang Maha Tinggi.

WELCOME TO FK RMA SUKABUMI

Muhasabah Cinta - Edcoustic